Demang Cekruk Truna merupakan tokoh wayang yang kurang begitu penting ditampilkan dalam lakon wayang kulit purwa. Namun tokoh ini memiliki pangkat seorang prajurit yang pandai bermain silat. Waktu prajurit budalan (berangkat menunaikan tugas) yang digambarkan dengan wayang bernama Ampyak, perjalanan tersebut sampailah di sebuah hutan.
Barisan berhenti karena ada seekor harimau yang sedang duduk menghalangi jalan, prajurit kecil-kecil pun takut karenanya. Lantas tampillah Demang Cekruk Truna untuk membunuh atau menggiring harimau kembali ke tengah hutan, pertarungan tersebut biasanya diiringi dengan lagu Walangkekek. Karena itu, tombaknya dinamai Kyai Walangkekek.