Mas-Mas dan Mbak-Mbak sahabat kinasih saya,
Setelah terjadinya drama ‘Rahwana cintanya hanya untuk Sinta’, yang menggegerkan dunia ‘kangouw’ (persilatan), ini saya kirimkan satu lagi copy dari puisi karya Mbak Dorothea Rosa Herliany, yang besar kemungkinan akan membuat sekumpulan sahabat saya menjadi kebakaran jenggot. Tapi seperti kata saya sebelumnya, mohon dengen amat dari pada sangat, supaya jangan membaca dengan rasa emosional. Dengan kepala dinginlah, dan ini yang menulis kan seorang wanita lo. Jadi, bacalah dengen perlahan-lahan saja, lima kilometer per jam saja. Selamat menikmatinya….
Elegi Sinta
Oleh: Dorothea Rosa Herliany
Aku sinta yang urung membakar diri,
Demi darah suci,Bagi lelaki paling pengecut bernama Rama,
Lalu aku basuh tubuhku, dengan darah hitam,
Agar hangat gelora cintaku,
Tumbuh di padang pendakian yang paling hina.Kuburu Rahwana,
Dan kuminta ia menyetubuhi nafasku,
Menuju kehampaan langit,
Kubiarkan terbang, agar tangan yang takut dan kalah itu tak mampu menggapaiku.Siapa bilang cintaku putih?
Mungkin abu,
Atau bahkan segelap hidupku,
Tapi dengarlah ringkikku yang indah,
Menggosongkan segala yang keramat dan abadi.Kuraih hidupku, tidak dalam api,
Rumah bagi para pendosa,
Tapi dalam kesunyian yang sia-sia dan papa,
Agar sejarahku terpisah dari para penakut dan pendusta,Rama ….


